Minggu, 19 Februari 2017

Makanan Lotek

Lotek adalah salah satu makanan tradisional yang telah ada sejak dahulu kala. Lotek itu berupa sayuran yang di bumbui oleh bumbu kacang yang dapat disajikan dengan lontong atau nasi hangat, disertai dengan kerupuk dan bawang goreng.Biasanya tidak ada yang spesial dari makanan tradisional ini, karena hampir semua orang mungkin dapat membuatnya, selain itu juga banyak penjual yang menjual lotek dimana-mana, dan biasanya memiliki rasa yang hampir sama. Makanan Lotek ini hampir mirip dengan pecel, yaitu jenis makanan dari beberapa sayuran yang sudah direbus kemudian disiram dengan menggunakan sambal dari bumbu bumbu kacang. Yang menjadi keunikan dari makanan ini yaitu bahan untuk sambalnya di samping kacang seringkali juga ditambahkan pakai tempe dan dalam bumbunya ditambahkan terasi, gula merah, dan bawang putih. Pada umumnya makanan lotek ini terasa sedikit lebih manis jika di bandingkan dengan pecel. Disamping itu kalau sambal pecel bumbunya sudah dicampur sebelumnya, sedangkan untuk lotek bumbu baru ditambahkan jika makanan akan dihidangkan. Makanan Lotek ini dapat disajikan dengan pakai lontong atau bisa juga pake nasi hangat, disertai dengan kerupuk dan taburan bawang goreng.
Contoh Resep Lotek :
  1. Bahan 10 lonjor kacang panjang
  2. potong-potong 1 buah labu siam
  3. rebus matang 1 ikat kangkung
  4. siangi 50 gram touge
  5. seduh air panas
  6. tiriskan 100 gram nangka muda
  7. potong-potong 100 gram tempe
  8. goreng 2 buah tahu ukuran sedang goreng Bumbu/Saus 250 gram kacang tanah
  9. goreng 3 buah cabe merah besar
  10. rebus 5 buah cabe rawit merah
  11. rebus 3 cm kencur 1/2 sdt garam 1 sdm gula merah sisir 2 sdm air asam jawa 100 ml air hangat
  12. Taburan bawang goreng dan kerupuk


Cara membuat lotek: Rebus sayuran hingga matang,tiriskan. Bumbu/saus: siapkan cobek batu, haluskan cabe merah, cabe rawit, kencur, garam, dan gula merah, tambahkan kacang tanah, haluskan, aduk rata. Masukan air asam jawa dan air, aduk rata. Masukan sepotong nangka yang telah direbus, aduk rata Penyajian: campur sayuran dengan bumbu, tempe, dan tahu goreng, aduk rata. Tata dalam piring, taburi dengan bawang goreng dan kerupuk merah. Kandungan Gizi ; Kandungan zat gizi alami dalam sayuran hijau sangat banyak. Selain kaya dengan vitamin A dan C, sayuran hijau juga mengandung berbagai unsur mineral seperti zat kapur, zat besi, magnesium dan fosfor. Sayuran yang berwarna hijau tua merupakan sumber karotenoid (pigmen dalam tanaman yang terdapat pada tumbuhan) terbaik dan tergolong penting untuk memerangi radikal bebas. Klorofil (zat hijau daun) pada sayuran hijau merupakan pigmen dari tanaman yang warnanya hijau dan terdapat dalam kloroplas sel tanaman. Klorofil mempunyai struktur kimia yang hampir mirip dengan hemoglobin (sel darah merah). Sehingga menurut penelitian para ahli gizi, klorofil dapat dimanfaatkan untuk merangsang pembentukan sel darah merah pada penderita anemia. Selain itu klorofil juga mampu berfungsi sebagai pembersih alamiah (mendorong terjadinya detoksifikasi); antioksidan yang akan menetralkan radikal bebas sebelum menimbulkan kerusakan pada sel-sel tubuh; antipenuaan dan antikanker. Dan juga, enzim protease inhibitor yang terdapat dalam sayuran hijau dapat berfungsi sebagai pencegah timbulnya kanker, terutama kanker pada usus. Kandungan vitamin K dalam sayuran hijau berperan penting dalam proses pembekuan darah, pembentukan tulang, serta mencegah pembentukan batu ginjal. Mengonsumsi sayuran hijau secara teratur dalam setiap porsi makan dapat mempertahankan keremajaan kulit dan membantu mempertahankan kekuatan pembuluh darah agar tidak mudah pecah. Yang tak kalah penting, kandungan antioksidan dan serat alami dalam sayuran hijau akan menjaga kesehatan dan melancarkan saluran pencernaan. Hal ini akan memudahkan sisa-sisa metabolisme yang tidak berguna keluar dari tubuh sehingga tak sempat mengendap dan menimbulkan penyakit.Bahkan, antioksidan yang banyak ditemukan dalam sayuran hijau dapat melindungi sel mata dari cahaya ultraviolet yang merupakan penyebab utama katarak. Hal ini disebabkan karena sayuran hijau memengandung jenis antioksidan lutein dan zeaxanthin hampir 10 kali lebih banyak. Kacang panjang dan kacang tanah memiliki nilai lebih, dari kedua bahan untuk membuat makanan Lotek ini, masing-masing memiliki kandungan gizi tersendiri. Kacang panjang merupakan sumber protein yang baik, vitamin A, thiamin, riboflavin, besi, fosfor, dan kalium, dan sumber yang sangat baik untuk vitamin C, folat, magnesium, dan mangan. Sedangkan kacang tanah bermanfaat untuk menurunkan kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh, sehingga menurunkan resiko penyakit jantung. Kandungan Fitosterolnya dapat menghambat pertumbuhan tumor. Mengandung berbagai mineral, folat, niasin (B3), mangan, dan kalsium. Sehingga bisa menambah kesuburan, dan membantu memperlambat penurunan kemampuan kognitif, dan menjaga fungsi otak.Mengandung serat, mengandungi vitamin E, alpha-tocopherol, yang bikin awet muda.

Asal-Usul Minuman Cendol

Cendol atau Dawet Ayu sangat populer di Asia Tenggara, dan di Indonesia merupakan minuman yang umum karena disiang hari hampir kita selalu kita melihat penjual cendol dijalanan. Es Cendol juga populer ketika akan memasuki bulan puasa sebagai menu kuliner pembuka puasa. Pernahkan anda mencobanya? Atau anda adalah pecinta jajanan dingin yang satu ini? Mari kita simak ulasan berikut agar menambah ilmu pengetahuan kita tentang kekayaan Indonesia.
Cendol merupakan makanan tradisional yang berasal dari Asia Tenggara yang masih populer di Indonesia , Malaysia , Singapura, Vietnam, Filipina dan Thailand Selatan. Di Singapura, minuman ini dinamakan lortchorng. Cendol merupakan minuman khas Indonesia, lebih tepatnya dari Banjarnegara yang terbuat dari tepung beras dan disajikan dengan es parut serta gula merah cair dan santan. Minuman khas Banjarnegara ini lezat serta segar dan cocok diminum pada saat cuaca panas, minuman ini lebih nikmat disajikan dingin. Dawet Banjarnegara menjadi terkenal karena pada awalnya dari lagu yang diciptakan seniman Banjarnegara bernama Bono berjudul ”Dawet Ayu Banjarnegara”. Pada tahun 1980an, lagu tersebut dipopulerkan kembali oleh Grup Seni Calung dan Lawak Banyumas Peang Penjol yang terkenal di Karesidenan Banyumas pada era 1970-1980an. Selain soal kemunculan nama dawet ayu, Ahmad Tohari mengatakan berdasarkan tutur turun-temurun, ada sebuah keluarga yang berjualan dawet sejak awal adab ke-20. Generasi ketiga pedagang itu terkenal karena cantik. Maka, dawet yang dijual pun disebut orang sebagai dawet ayu.


Di Sunda cendol/dawet dibuat dengan cara mengayak kukusan tepung beras yang diwarnai daun suji dengan ayakan sehingga diperoleh bentuk bulat lonjong yang lancip di ujungnya. Orang Sunda yang minum cendol disebut nyendol. Minuman ini biasanya disajikan sebagai pencuci mulut atau sebagai makanan selingan. Sesuai disajikan disiang hari. Jika anda tertarik, anda bisa mencoba minuman ini yang sudah banyak penjualnya dari mulai di pasar-pasar tradisional hingga di resto-resto Indonesia. Untuk itu, sebagai warga Negara Indonesia kita patut berbangga akan kebudayaan dan keaneka ragaman kulinernya.